Halaman
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
31
Bab
3
Sistem Koordinasi
dan Alat Indera
pada Manusia
Peta Konsep
Sistem Koordinasi dan
Alat Indera
pada Manusia
Dalam berkomunikasi dengan teman, kita membutuhkan
peran sistem koordinasi dan alat indera. Apa saja yang
termasuk sistem koordinasi dan alat indera pada manusia?
Apa fungsinya? Kelainan apa saja yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi dan alat indera manusia? Pelajarilah bab
ini agar kamu dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat
mendeskripsikan bentuk organ penyusun sistem koodinasi
dan alat indera pada manusia, mendeskripsikan fungsinya,
dan menjelaskan kelainan atau penyakit pada sistem
koordinasi dan alat indera manusia.
Gambar 3.1
Berkomunikasi dengan
teman
Hormon
dihasilkan oleh
Hipotalamus, hipo
fi
sis, tiroid
dan paratiroid, adrenal,
pankreas, gonad
Saraf saraf
terdiri dari
Saraf pusat, saraf tepi
Panca indera
terdiri dari
Indera penglihatan (mata),
indera pendengaran (telinga),
indera perasa (lidah), indera
penciuman (hidung), indera
peraba (kulit)
mendukung
kerja
Kelainan
terdiri dari
Meningitis, alzheimer,
dermatitis, anosmia, otitis,
tuli, buta warna, dan lain-lain
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
32
Gambar 3.3
Neuron
Sumber:
image.google.co.id
dendrit
neurit
badan sel
Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa
kamu sadari, kamu langsung menarik kakimu. Mengapa
hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem
saraf yang berfungsi untuk merespons rangsangan dan
melaporkannya ke otak.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi
tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang
mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf
berhubungan erat dengan alat indera manusia. Misalnya,
ketika kamu menyentuh batang bunga yang berduri, kamu
terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan mata.
Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu
terkejut karena duri tersebut
melukai kulitmu. Dari responmu
tersebut pun sistem saraf telah bekerja.
A. Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut
sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang
belakang, dan saraf (neuron). Fungsi sistem saraf adalah
sebagai pengatur koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem
saraf. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua
macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi
sebagai pembawa impuls dari organ ke saraf pusat
atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk
mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik.
Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu: badan sel, dendrit,
dan neurit. Badan sel memiliki sebuah inti dan di dalam
sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung
RNA. Butir-butir Nissl ini berfungsi untuk mensintesis
protein.
Dendrit berfungsi untuk menyampaikan impuls
(rangsangan) menuju badan sel. Sedangkan, neurit berfungsi
menyampaikan informasi dari badan sel ke sel lainnya.
Pertemuan antara neurit dengan dendrit disebut sinapsis.
Di dalam neurit terdapat serabut-serabut halus yang
disebut neuro
fi
bril. Neuro
fi
bril diselubungi oleh selaput
mielin yang berfungsi melindungi dan memberi makan neurit.
Pada tempat tertentu, terdapat penyempitan yang tidak
diselubungi selaput mielin, disebut nodus ranvier.
Gambar 3.2
Berbagai kegiatan yang
membutuhkan sistem
koordinasi dan alat
indera
Sumber:
image.google.co.id
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
33
Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat tiga
macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motoris, dan
konektor (interneuron).
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari indera ke sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motoris
Neuron motoris (neuron eferen) berfungsi untuk
menghantar impuls dari sistem saraf pusat ke kelenjar atau
otot.
c.
Neuron Konektor (Interneuron)
Interneuron berfungsi untuk meneruskan impuls
(rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron motoris.
Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak
dendrit dan akson (multipolar).
2. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya
rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam,
yaitu gerak biasa dan gerak re
fl
eks. Gerak biasa adalah
gerak yang dilakukan dengan kesadaran. Sedangkan, gerak
re
fl
eks dilakukan di luar kesadaran. Gerak re
fl
eks sangat
dibutuhkan untuk menghindari bahaya.
Berdasarkan letak neuron penghubung (neuron
konektor), gerak re
fl
eks dibagi menjadi dua macam, yaitu
refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron
konektornya terletak di otak disebut re
fl
eks otak. Contohnya,
gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena
terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya terletak
di sumsum tulang belakang disebut re
fl
eks sumsum tulang
belakang. Contohnya, gerakan lutut yang tidak disengaja.
3. Sistem Saraf Pusat dan Saraf T
epi
Sistem saraf dibagi
menjadi dua macam, yaitu sistem
saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak
dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf
tak sadar (saraf otonom).
Pikirkanlah
Mengapa ketika tangan
kita memegang sesuatu
yang panas, kita
langsung mengangkat
tangan kita dari benda
tersebut? Kemukakan
pendapatmu!
!
I
nfo
Gerak adalah suatu
aktivitas tubuh karena
adanya rangsangan oleh
saraf.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
34
a.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan
informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh
sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak
dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang.
Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh
selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus,
membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis
cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia
dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia
terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan
duramater.
1) Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam
rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan,
yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-
jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak
besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
a)
Otak besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume
sekitar ± 1500 cm
3
. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga
dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron
sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan,
otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga
berwarna putih (substansia alba).
Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran,
kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga
merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari.
Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1)
bagian depan
: pusat gerakan otot
2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan
kecerdasan
3) bagian samping : pusat pendengaran
4)
bagian belakang : pusat penglihatan
Gambar 3.4
Bagian-bagian otak
manusia
Sumber:
Encarta 2005
I
nfo
Otak besar merupakan
pusat ingatan, kesadaran,
kecerdasan, dan
kemauan.
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
35
b)
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di
antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan
dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
1)
Tal
amus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan
pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls
ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan
sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
2) Hip
otalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh,
selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
c)
Otak kecil (cerebelum)
Ota
k kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga
tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan
otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil
dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan
varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks)
berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna
putih.
d) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sum
sum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan
di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari
sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron
sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya
berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi
sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan,
gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
Bentuklah kelompok terdiri atas 4-5 orang. Gunakanlah alat peraga sistem saraf
pusat untuk menunjukkan letak otak dan sumsum tulang belakang. Catatlah
hal-hal penting yang perlu diketahui. Kemudian, presentasikan di kelas. Berikan
waktu kepada kelompok lain untuk mengomentari hasil presentasi kelompokmu.
Manfaat apa yang kamu peroleh dengan melakukan diskusi kelompok tadi?
Aktivitas Siswa
2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di
dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna
putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
36
belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai
ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi
sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
a) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
b) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
c)
Mengatur gerak re
fl
eks tubuh.
Penampang melintang sumsum tulang belakang
terlihat seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu,
berisi neuron. Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut
saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan dari pusat ke efektor
disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf
tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem
saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar
dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan
parasimpatik.
1) Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang
mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf
sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal.
Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang
saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan
dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.
Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
2) Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu
saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan
dan fungsi yang khas.
a)
Sistem saraf simpatik
Sis
tem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat
kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa
daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang,
dan daerah pelvis.
Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang
kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh
darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,
Pikirkanlah
Mengapa penampang
sumsum tulang belakang
terlihap seperti gambar
kupu-kupu dengan
warna kelabu? Dapatkah
kamu menjelaskannya?
Kemukakan
pendapatmu!
!
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
37
dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik
pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua
otot, termasuk tonus otot sadar.
b)
Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan
saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik
memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
B. Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti
merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak
memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan
balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu
dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini
disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipo
fi
sis, tiroid,
paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad
(ovarium atau testis).
1. Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian dari otak. Salah satu
fungsi hipotalamus adalah menghasilkan hormon yang
disebut neurohormon. Neurohormon merupakan hormon
pelepas yang disekresikan ke dalam darah menuju hipo
fi
sis.
Neurohormon ini merangsang hipofisis mengeluarkan
hormon yang sesuai. Contohnya, hormon pelepas tirotro
fi
k
(TRF) yang berfungsi merangsang hipo
fi
sis anterior agar
mengeluarkan hormon
Tirotrofik Stimulating Hormone
(TSH).
Neurohormon tidak hanya bekerja sebagai stimulan
atau perangsang, ada juga yang bekerja sebagai penghambat.
Contohnya,
Prolactin Inhibitin Factor
(PIF) yang menghambat
pengeluaran prolaktin.
2. Hipofisis
Hipo
fi
sis (kelenjar pituitari) merupakan kelenjar yang
terletak di dasar otak, sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri
atas tiga lobus, yaitu anterior, intermediet, dan posterior.
Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi,
pada orang dewasa hanya merupakan sisa.
I
nfo
Sistem kerja hormon
berdasarkan mekanisme
umpan balik. Artinya,
kekurangan atau
kelebihan hormon
tertentu dapat
mempengaruhi produksi
hormon yang lain.
Gambar 3.5
Letak hipotalamus dan
pituituri
Sumber:
Encarta 2005
pituituri
hipotalamus
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
38
Hipo
fi
sis memegang peranan penting dalam koordinasi
kimia tubuh. Sering disebut
master of gland
karena sekresinya
mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
3. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kel
enjar tiroid terletak di leher manusia, sedangkan
kelenjar paratiroid terletak tepat di belakang kelenjar
tiroid. Kelenjar paratiroid kadang-kadang ditemukan di
mediastinum. K
elenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
yang mempengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan, dan
untuk distribusi garam (yodium). Kekurangan hormon tiroid
dapat menyebabkan kretinisme, bahkan pada orang dewasa
dapat menyebabkan miksedema.
4. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal (anak
ginjal) terdapat di bagian atas
ginjal. Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang
disebut medula.
Korteks adrenal mengeluarkan hormon glukokortikoid,
yaitu kortisol dan kortikosteron yang berfungsi membantu
pengolahan lemak dan protein menjadi glukosa. Hormon
ini menyebabkan kadar gula dalam darah naik. Organ yang
menjadi sasaran utama respons ini adalah hati.
Medula adrenal menghasilkan adrenalin untuk
meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah
meningkat, kadar gula dan laju metabolisme meningkat,
bronkus membesar, dan pupil mata membesar. Selain itu,
medula juga menghasilkan noradrenalin yang menyebabkan
anteriol berkontraksi sehingga tekanan darah meningkat.
5. K
elenjar P
ankreas
Dalam pankreas terdapat sekelompok kecil sel yang
disebut pulau langerhaus. Pulau-pulau ini kaya akan
pembuluh-pembuluh darah dan berfungsi menghasilkan
hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit
diabetes melitus.
6. Kelenjar Gonad
Gon
ad berfungsi sebagai penghasil sel-sel kelamin,
selain itu juga berfungsi menghasilkan hormon. Gonad
pada wanita (ovarium) menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Estrogen berfungsi dalam perkembangan ciri-ciri
Pikirkanlah
Kelenjar endokrin
apa sajakah yang
dikontrol oleh
hipo
fi
sis? Kemukakan
pendapatmu!
!
I
nfo
Gonad berfungsi sebagai
penghasil sel-sel kelamin,
selain itu juga berfungsi
menghasilkan hormon.
Gonad pada wanita
(ovarium) menghasilkan
hormon estrogen dan
progesteron. Gonad
pada pria (testis)
menghasilkan hormon
testosteron.
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
39
kelamin sekunder di awal masa remaja. Sedangkan, hormon
progesteron berfungsi untuk memelihara kehamilan.
Gonad pada pria (testis) menghasilkan hormon
testosteron. Hal ini dimulai pada permulaan masa remaja.
Testosteron berfungsi memicu perkembangan ciri-ciri
kelamin sekunder.
C. Panca Indera
Panca indera adalah organ-organ yang dikhususkan
untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Panca indera pada
manusia adalah indera penglihatan, indera pendengaran,
indera peraba, indera perasa, dan indera penciuman.
1. Indera Penglihatan (Mata)
Mat
a merupakan indera penglihatan yang dibentuk
untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada
retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat
penglihatan melalui serabut-serabut nervus optikus untuk
ditafsirkan.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga
lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam mata.
1) Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di
lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima
cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas
cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung
banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk
menghentikan re
fl
eksi berkas cahaya yang menyimpang di
dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
3) Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya,
yaitu berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian lapisan
retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki
reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu,
daerah ini disebut bintik buta.
I
nfo
Panca indera adalah
organ-organ yang
dikhususkan untuk
menerima jenis
rangsangan tertentu.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
40
S
ahabatku,
Ilmuwan
Johanes
Evangelista
Purkinje
(1787-
1869), adalah ahli
fi
siologi dari Ceko
yang mempelopori
bidang histologi,
embriologi,
farmakologi, dan
cara kerja mata,
jantung, dan otak.
Ia dilahirkan di
Libochovice dan
menempuh studi
di University of
Prague. Ia menjadi
profesor
fi
siologi
di University of
Breslau dan terakhir
di University of
Prague. Dalam
bidang histologi, ia
menemukan kelenjar
peluh, neuron pada
otak besar yang
disebut sel purkinje,
serabut otot pada
bilik jantung, dan
sel telur manusia.
Ia juga menyelidiki
tentang struktur,
fungsi, dan penyakit
mata.
Sumber:
Encarta 2005
sklera
otot mata
vitreus humor
bintik buta
nervus optikus
koroid
retina
kornea
pupil
lensa
aqueus humor
iris
Gambar 3.6
Struktur mata
Struktur mata mulai dari depan ke belakang, adalah
sebagai berikut.
1)
Kornea merupakan bagian depan mata yang transparan
dan tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu
memfokuskan bayangan pada retina.
2) Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang
bersambung dengan selaput koroid. Iris berfungsi
mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris
menentukan warna mata.
3) Pup
il merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan
celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai
retina.
4) Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari
badan siliari dan diserap kembali ke dalam aliran darah
pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus
yang dikenal sebagai saluran schlemm.
5) Len
sa adalah sebuah benda transparan bikonveks
(cembung pada kedua sisi). Lensa terletak persis di
belakang iris.
6) Vit
reus humor merupakan cairan berwarna putih
seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk memberi
bentuk dan kekokohan pada mata. Selain itu, berfungsi
juga untuk mempertahankan hubungan antara retina
dengan selaput koroid.
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan
sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah
permukaan retina.
1) Sel batang
Sel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya
suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar
cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
41
disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan
vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A, rodopsin yang
dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam
gelap atau yang disebut buta senja.
2) Sel kerucut
Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya
tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang
hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya
menyerap satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel
kerucut yang masing-masing menyerap warna merah, hijau,
dan biru.
c.
Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di
antaranya lurus, sementara yang dua lagi agak serong. Aksi
otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala
arah. Biasanya, sumbu kedua mata mengarah serentak
pada satu titik yang sama. Jika mata tidak dapat mengarah
secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut
juling.
2. Indera Pendengaran (Telinga)
Te
linga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri
atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga
telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan
tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima
dan mengumpulkan suara yang masuk, terdapat rambut-
rambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda
asing yang masuk. Selain itu, terdapat kelenjar lilin yang
menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga
tidak kering.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan
bilik kecil yang mengandung udara. Rongga ini terletak di
sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga.
Di sebelah depan telinga tengah terdapat saluran eustachius
yang menghubungkan rongga dengan faring. Saluran ini
berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara
udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
Pikirkanlah
Apa yang akan terjadi
jika sel kerucut pada
mata seseorang
mengalami kerusakan?
Jelaskan!
!
I
nfo
Tekanan udara antara
udara luar dengan udara
di dalam telinga tengah
akan tetap seimbang
karena dijaga oleh
saluran eustachius.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
42
Di dalam rongga telinga tengah terdapat tiga tulang,
yaitu tulang martil yang melekat pada gendang telinga,
tulang landasan, dan tulang sanggurdi yang berhubungan
dengan jendela oval pada telinga dalam. Ketiga tulang ini
berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang
telinga ke rongga telinga dalam.
c. Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga
yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis.
Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi
membran membentuk labirin membranosa.
Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula,
saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan
vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung
berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.
Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang
mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan
dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar
labirin membranosa disebut perilimfa.
Gambar 3.7
Struktur reseptor telinga
Sumber:
Encarta 2005
daun telinga
saluran
pendengaran
tulang
martil
gendang telinga
saluran setengah lingkaran
kokhlea
tulang landasan
tulang sanggurdi
d. Saraf Pendengaran
Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas
dua bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian
vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan
keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju
nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan
antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke
cerebellum.
Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf
pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis
akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada
saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
43
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan
melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan
selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-
lubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu
sebagai indera peraba, membantu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh, dan mempunyai
sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi.
Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermis
(kutikula) dan dermis (korium).
a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan zona germinalis.
Lapisan tanduk (lapisan epidermal) terletak paling luar dan
tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis,
yaitu stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum
granulosum.
Zona germinalis terletak di bawah lapisan tanduk,
terdiri atas sel berduri dan sel basal. Sel berduri adalah sel
dengan
fi
bril halus yang menyambung sel satu dengan yang
lain. Sedangkan, sel basal terus-menerus memproduksi sel
epidermis baru.
b. Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan
jaringan ikat yang elastis. Pada permukaan dermis tersusun
papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris terletak di dalam dermis. Kelenjar
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di
sebelah dalam dermis, salurannya melalui dermis dan
epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit.
Pada kulit terdapat beberapa jenis reseptor, antara lain
rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin, rasa sentuhan, dan rasa
tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
Bentuklah kelompok terdiri atas 4 - 5 orang. Gunakan alat peraga telinga.
Kemudian, presentasikanlah dengan menggunakan alat peraga tersebut
mengenai proses mendengar. Berilah kesempatan kepada kelompok lain untuk
mengomentari hasil presentasi kelompokmu di depan kelas. Manfaat apa yang
kamu peroleh setelah melakukan kegiatan tadi?
Aktivitas Siswa
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
44
Gambar 3.8
Struktur reseptor pada kulit
Sumber:
Encarta 2005
epidermis
dermis
reseptor dingin
reseptor panas
papila kecil
reseptor nyeri
penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan
lemak. Hal ini sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat
keluar dari tubuh (untuk menghangatkan tubuh).
Gambar 3.9
I
ndera perasa
Sumber:
image.google.co.id
4. Indera Perasa (Pengecap)
Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu
proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa
makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan
yang disebut papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap.
Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis, pahit,
asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki ciri harum
dan ciri rasa. Ciri harum merangsang ujung saraf penciuman,
bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua makanan
harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung
saraf yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah,
rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada di sisi
lidah bagian dalam.
5. Indera P
enciuman
Indera penciuman terdapat
di rongga hidung. Sel-sel
sensori penerima rangsang berupa bau terdapat di lapisan
epitel dalam rongga hidung dan dilindungi oleh mukus
(lendir). Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau rambut
pembau.
Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup.
Rasa penciuman ini sangat peka, tetapi kepekaan ini mudah
hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk
waktu yang lama.
Rasa penciuman akan melemah bila kamu sedang
fl
u
karena terdapat penumpukan cairan yang menghalangi silia
untuk membaui sesuatu.
Gambar 3.10
Indera penciuman
Sumber:
Encarta 2005
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
45
D. Kelainan pada Sistem Koordinasi dan Panca
Indera
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi dan panca indera, antara lain sebagai
berikut:
1. Meningitis
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem
syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikro-
organisme, luka
fi
sik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
Meningitis merupakan penyakit serius karena letaknya dekat
otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikro-
organisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang
menyebar dalam darah ke cairan otak.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan
karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.
Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan
dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan
sosial sehari-hari. Alzheimer timbul karena adanya proses
degenerasi sel-sel neuron otak. Menurut
dr. Samino, SpS (K)
,
Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer
merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi
sel-sel otak.
Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para
lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak
tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko keturunan.
Bahkan, menurut
Samino
, penderita demensia alzheimer
berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia.
Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali
gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau
gejala yang patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya
penyakit alzhemier:
a)
Kemunduran memori/daya ingat.
b) Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan sederhana.
c)
Kesulitan bicara dan berbahasa.
d)
Sulit dalam berhitung.
e)
Salah meletakkan benda.
f)
Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau
berhias.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
46
g) Perubahan emosi dan perilaku.
h) Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi
penderita terganggu.
i)
Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi
pendiam, tak mau bergaul, dan menyendiri.
j)
Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan
(kecuali sedang menderita
fl
u).
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan
kronik kulit yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai
di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan
gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan
tidur. Eksema merupakan penyakit tidak menular.
Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema
sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus
mengalami eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak
dapat disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan
mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang
mengalami eksema dan keluarganya.
4. Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya
kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang
paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh
beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang
berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.
Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena pilek,
penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke
penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi
rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa
kurang enak.
Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan
sementara oleh virus
fl
u. Beberapa penderita tidak dapat
membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami
fl
u.
Kadang, hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung
selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.
5. Otitis
Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius (saluran
yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut),
antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anak-
anak pernah mengalami radang telinga dan tidak sedikit
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
47
yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan
yang terlambat.
Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu
akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara
ke telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli.
Penyebab terjadinya radang pada telinga tengah, antara
lain:
a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
b) Alergi.
c) Infeksi.
d)
Sumbatan pada telinga.
6. Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran karena
kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur.
Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis).
Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi,
suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan.
Penderita tuli tidak dapat mendengar dengan jelas
apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika
berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak
nyambung. Dalam kondisi yang sudah parah, penderita tuli
tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan
oleh orang lain.
Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang
lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu dengan
alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga
bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar
dengan jelas.
7. Buta W
arna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu
kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan
sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat
bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna
adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada
kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya
adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya,
misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan
hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa mengalami
penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
Gambar 3.11
Alat bantu pendengaran
Sumber:
google.co.id
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
48
8. Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya
bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga
menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya,
katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan
sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan
dan penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat
mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat
merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah
menderita katarak.
Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
a)
Pandangan menjadi kabur atau ukuran kacamata yang
sering berubah.
b) Warna-warna tampak kusam.
c)
Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
d) Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam
hari.
Penderita katarak dapat dibantu dengan menggunakan
kacamata yang sesuai. Akan tetapi, jika penglihatan
penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata,
harus dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat
dilakukan oleh dokter mata.
9. Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan
dimana lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata
terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang
retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada
saat melihat benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak
jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi
jika sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan
dialami saat melihat dari jarak dekat atau membaca.
Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa
cembung atau positif. Dengan menggunakan kacamata
yang berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi
menjadi normal kembali.
10. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana
lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang
sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi
biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14
tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan,
Gambar 3.12
(a) Mata normal
(b) Mata katarak
Sumber:
Klinik Mata Nusantara
(a)
(b)
Gambar 3.13
Mata hipermetropi
Sumber:
google.co.id
Gambar 3.14
Penggunaan lensa
cembung pada mata
hipermetropi
Sumber:
google.co.id
Gambar 3.15
Mata miopi
Sumber:
google.co.id
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
49
1.
Jelaskan fungsi sistem saraf dalam tubuh manusia!
2.
Jelaskan perbedaan antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi!
3.
Sebutkan kelenjar endokrin yang penting dalam tubuh manusia! Jelaskan
fungsinya!
4.
Sebutkan dan jelaskan fungsi dari panca indera!
5.
Sebutkan kelainan-kelainan pada sistem koordinasi dan panca indera!
M
enguji Diri
membaca sambil tiduran, menonton televisi dari jarak yang
terlalu dekat, atau menggunakan komputer terlalu lama.
Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung
atau negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa
cekung, penderita miopi dapat melihat dengan jelas dan
normal.
11. Presbiopi
Presbiopi adalah hilangnya
kemampuan mata untuk
melakukan akomodasi karena umur. Karenanya, presbiopi
disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya, penderita
presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang nampak
biasanya dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca
pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan
jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat
menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk
lensa mata.
Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah
dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal).
Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih
besar dibandingkan bagian atas karena pada saat melihat
benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.
12. Astigmatisme
Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan
lensa mata tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang
terbentuk tidak sama. Kelainan ini dapat ditolong dengan
lensa silindris.
Gambar 3.17
Mata presbiopi
Sumber:
google.co.id
Gambar 3.16
Penggunaan lensa
cekung pada mata miopi
Sumber:
google.co.id
Gambar 3.18
Mata astigmatisme
Sumber:
google.co.id
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
50
K
ilasan Materi
•
Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf (neuron).
•
Neuron sensori berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem
saraf pusat.
• Neu
ron motoris berfungsi untuk menghantar impuls dari sistem saraf pusat
ke kelenjar atau otot.
•
Neuron konektor berfungsi
meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron
sensori ke neuron motoris.
•
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf.
• G
erak biasa dilakukan dengan kesadaran, sedangkan gerak re
fl
eks dilakukan
tanpa kesadaran.
•
Otak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar, otak kecil, dan sumsum
lanjutan.
• Fun
gsi sumsum tulang belakang adalah sebagai pusat perantara antara
susunan saraf tepi dan otak, menghantarkan impuls menuju atau dari otak,
dan mengatur gerak re
fl
eks tubuh.
•
Di dalam tubuh
manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting,
yaitu hipotalamus, hipo
fi
sis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas,
dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
• Pan
ca indera pada manusia adalah indera penglihatan, indera pendengaran,
indera peraba, indera perasa, dan indera penciuman.
Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf dan hormon. Sistem
saraf sangat berhubungan erat dengan alat indera. Setelah kamu mempelajari
sistem koordinasi dan alat indera pada manusia, coba kamu jelaskan kembali
struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi dan alat indera pada manusia! Manfaat apa yang kamu peroleh setelah
mempelajarinya?
Bab 3 - Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
51
1. Bagian sel saraf yang mengandung
nukleus dan sitoplasma adalah ....
a. dendrit
b. badan sel
c. neurit
d. akson
2.
Selubung mielin melapisi ....
a. dendrit
b. badan sel
c. neurit
d. akson
3.
Neuron yang meneruskan rangsang
dari neuron lain menuju otot adalah
....
a. neuron penghubung
b. neuron sensoris
c. neuron motoris
d.
neuron asosiasi
4. Bagian yang berfungsi untuk me-
nyampaikan impuls (rangsangan)
menuju badan sel adalah ....
a. neurit
b. dendrit
c. badan sel
d.
konektor
5. Pada gerak re
fl
eks, setelah diterima
reseptor, rangsangan diteruskan ke
....
a. serebelum
b.
medula oblongata
c. medula spinalis
d. serebrum
6. Cerebrum merupakan pusat
pengaturan,
kecuali
....
a. ingatan
b. kesadaran
c. kecerdasan
d.
jantung
7. Yang berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tubuh adalah ....
a. otak besar
b. otak kecil
c. otak tengah
d. medula oblongata
8. Penderita buta warna mengalami
gangguan pada ....
a. retina
b. koroid
c. sklera
d. otot mata
9.
Tulang-tulang pendengar terdiri dari
seperti di bawah ini,
kecuali
....
a. tulang martil
b. tulang landasan
c. tulang sakulus
d. tulang sanggurdi
10. Bag
ian telinga yang berfungsi sebagai
alat keseimbangan adalah ....
a. vestibulum
b. kanalis semisirkularis
c. saluran eustachius
d. lingkap jorong
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Uji Kemampuan
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
52
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Apakah perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon?
2.
Apa perbedaan antara fungsi saraf simpatik dan parasimpatik?
3.
Sebutkan bagian-bagian mata dan fungsinya!
4.
Sebutkan bagian-bagian dari telinga!
5.
Sebutkan lapisan-lapisan kulit dan fungsinya!
1.
Gerak biasa dilakukan dengan kesadaran, sedangkan gerak re
fl
eks dilakukan
tanpa kesadaran. Menurutmu, apa yang menyebabkan manusia melakukan
gerak re
fl
eks? Jelaskan ciri-ciri rangsangan yang menyebabkan manusia
melakukan gerak re
fl
eks atau gerak biasa!
2. Bagaimanakah cara kerja sistem hormon sehingga dapat mempengaruhi
kerja alat-alat tubuh manusia? Berikan contohnya!
3. Jelaskan hubungan antara
sistem koordinasi tubuh dengan panca indera!
Diskusikanlah bersama teman sekelompokmu!